A. Maraknya Aliran Sesat
Aliran Sesat dan Cara Menghindarinya
Pedoman Agar Tak sesat: Baca, Pelajari, Amalkan Al Qur’an dan Hadits
“Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
”Hai
orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah RasulNya, dan ulil amri
di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,
kembalikanlah ia pada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama bagimu dan lebih baik.” [An Nisaa’:59]
“Aku
telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu
tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)
Sesat Jika Melanggar Al Qur’an dan Hadits
Dalam Al Qur’an ada perintah sholat, zakat, puasa, haji,
berbuat baik, dan sebagainya. Dalam Al Qur’an juga ada larangan berzina,
mencuri, berpecah-belah, fanatik golongan, dan sebagainya. Dalam Hadits
juga dijelaskan bermacam-macam perintah dan larangan Allah.
Jika ucapan dan tindakan pemimpin dan anak buahnya bertentangan dengan
Al Qur’an dan Hadits (misalnya sholat hanya 1 kali atau mengajarkan
perzinahan) maka mereka adalah kelompok sesat.
Rukun Iman Jika
ajaran menyimpang dari rukun Iman, maka dia sesat (Bukhari-Muslim) Rukun
Iman: Iman kepada Allah – Mengakui tidak ada Tuhan selain Allah, Iman
kepada Malaikat, Iman kepada Kitab Suci - Meyakini Al Qur’an sebagai
kitab suci yang terakhir, benar, dan terjaga keasliannya. Iman Kepada
Rasul. Mengakui Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir dan tak ada
Nabi/Rasul setelahnya. Iman kepada Hari Akhir. Iman kepada Qadla dan
Qadar yang baik/yang buruk
Rukun Islam: Jika ajaran menyimpang dari
rukun Islam, maka dia sesat (Bukhari-Muslim). Misalnya jika tidak sholat
atau sholat hanya 1 x sehari maka dia sesat.
Mengucapkan 2 kalimat
syahadah: Asyhadu al Laa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar
rasulullah. Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasul
Allah, Sholat 5 waktu (Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya), Puasa
bulan Ramadhan, Zakat bagi yang mampu serta Berhaji ke Mekkah jika mampu
Mengingkari Kebenaran Al Qur’an
Jika
meragukan kebenaran Al Qur’an maka dia sesat. Contohnya paham
Liberalisme yang meragukan Al Qur’an berdasarkan hadits palsu yang
dibuat oleh orientalis:
“Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” [Al Baqarah:2]
“Dan
jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat yang semisal Al Quran
itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar. “ [Al Baqarah:23]
“Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al Quran.” [Huud:110]
Menafsirkan Al Qur’an Semaunya
Ciri Aliran sesat adalah menafsirkan Al Qur’an semaunya untuk
menimbulkan perpecahan. Ayat Al Qur’an yang jelas tidak perlu
ditafsirkan lagi. Ada pun Ayat Al Qur’an yang kurang jelas ditafsirkan
dengan memakai ayat Al Qur’an lain yang berkaitan. Jika tak ada dengan
hadits Nabi yang sahih. “Dia menurunkan Al Quran kepadamu. Di antaranya
ada ayat yang muhkamaat [jelas], itulah pokok isi Al qur’an dan yang
lain ayat mutasyaabihaat [tak jelas]. Orang yang condong pada kesesatan
mengikuti ayat-ayat yang mutasyaabihaat untuk menimbulkan fitnah dengan
mencari-cari artinya, padahal tak ada yang tahu selain Allah. Orang
yang dalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat yang
mutasyaabihaat, semua itu dari Tuhan kami.” [Ali ‘Imran:7]
Mengingkari Hadits Nabi
Jika mengingkari Hadits/Sunnah Nabi maka sesat. Kelompok ini termasuk kelompok Ingkar Hadits/Sunnah.
”Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” [An Nisaa’:59]
“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal.
Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang
padanya. (Riwayat Tirmidzi)
Mengakui ada Nabi Setelah Muhammad
Banyak aliran sesat yang mengaku pimpinannya sebagai Nabi/Rasul setelah
Muhammad SAW. Ini bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits. ”Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al Ahzab:40]
Rasulullah
SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada
akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi,
Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin
Malik).
Memisahkan Diri dari Jama’ah Islam
Ada kelompok
sesat menganggap seluruh ummat Islam di luar kelompok mereka
sesat/bid’ah. Ini kelompok Khawarij yang jumlahnya selalu minoritas.
Ikutilah jama’ah terbanyak:
“Dan berpeganglah kamu semua pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai..” [Ali Imran:103]
“Dan
(di antara orang-orang munafik itu) ada orang yang mendirikan masjid
untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin” [At
Taubah:107]
“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku atas kesesatan dan perlindungan Allah beserta orang banyak.” [HR Tirmidzi]
- Sesat jika menganggap hanya kelompoknya yang benar:
- Tidak mau mengaji dengan guru di luar kelompoknya
- Tidak mau sholat dengan orang di luar kelompoknya
- Tidak mau sholat di masjid yang bukan milik kelompoknya.
- Tidak mau membantu orang-orang Islam di luar kelompoknya.
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka
menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada
mereka.” [Al An’am:159]
“yaitu orang yang memecah-belah agama mereka
dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap golongan merasa bangga dengan
apa yang ada pada golongan mereka. “ [Ar Ruum:32]
Tips Agar Tak Sesat
Baca dan Pelajari Al Qur’an dan Hadits
Untuk terjemah Al Qur’an cari yang versi Depag/M Yunus
Hadits
yang sahih dan terkenal ada 6 (Kutuubus Sittah) terdiri dari: Sahih
Bukhari, Sahih Muslim, Abu Daud, Tirmizi, Imam Ahmad, dan Ibnu Majah,
Pelajari juga Asbabun Nuzul: Hadits berisi penjelasan turunnya Al
Qur’an serta Bulughul Marom: Hadits kumpulan Ibnu Hajar yang sistematis
menjelaskan hukum Islam. Bergurulah dengan banyak guru yang lurus
sehingga ada perbandingan. Ikuti sunnah Nabi dan jangan berpisah dari
jama’ah Islam terbesar (Ahlus Sunnah wal Jama’ah).
Aliran
Sesat memberi target kepada pengikutnya untuk merekrut anggota baru di
masjid-masjid dan kampus. Hati-hati terhadap guru ngaji yang tidak anda
kenal reputasinya meski teman anda yang mengenalkan. Minta referensi
dari keluarga dan BEBERAPA teman anda.
“Dan janganlah kamu mengikuti
apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya” [Al Israa’:36]
Tanya pada para ulama di MUI apakah satu aliran sesat/tidak
“..bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak tahu” [An Nahl:43]
Di situs www.mui.or.id dijelaskan aliran-aliran yang sesat
Referensi: 10 Ciri Aliran Sesat Menurut MUI. Baca juga eramuslim.com
B. Peran TKA-TPA dalam Pemurnian Aqidah Sejak Dini
Sudah
seharusnya, setiap ustadz dan ustadzah selalu menanamkan aqidah yang
murni sejak dini kepada para santrinya. Dalam hal ini perannya menjadi
sangat besar, mendampingi pembinaan aqidah si santri dalam lingkungan
keluarganya.
c. Regenerasi dan Pembinaan Berkesinambungan Pasca TKA-TPA
Tidak selamanya seorang anak didik menjadi santri. Dia terus berkembang
dengan bertambah usia, ilmu dan pengetahuannya, bahkan kemudian menjadi
pembantu atau pengganti seniornya dan menjadi seorang ustadz atau
ustadzah. Regenerasi inilah yang harus terus berkesinambungan. Estafet
ini akan terus berlangsung dan semakin maju apabila pengelolaan TKA-TPA
lebih profesional dan bersungguh-sungguh