بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله ربّ العالمين وبه نستعين علي أمور الدنيا والدين, والصلاة
والسلام علي أشرف الأنبياء والمرسلين محمّد صلّي الله عليه وسلّم و علي اله
وأصحابه أجمعين أمّا بعد
Pertama-tama marilah kita panjatkan
puja dan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah
memberikan kepada kita nikmat yang begitu banyak, dimana saking banyaknya
nikmat yang Dia berikan, kalau seandainya kita mau menghitungnya satu persatu,
niscaya kita tidak akan sanggup menghitungnya.
Ma’asyiral
muslimin sidang shalat Jum’at yang berbahagia
Tujuan diciptakannya manusia di
dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah dan mentauhidkan-Nya. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ
الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ
“Dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzaariyat: 59)
Ketika manusia lalai dari tujuan ini
dan mengalihkan ibadah mereka kepada selain Allah, maka Allah Subhanahu wa
Ta’ala mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab untuk mengembalikan
mereka kepada fitrahnya dan mengingatkan mereka terhadap tujuan ini yang
merupakan amanah yang dipikulkan kepada mereka selama hidup di dunia. Allah Subhanahu
wa Ta’ala berirman,
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوتَ (36)
“Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan),
“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu.” (QS. An Nahl: 36)
Thagut adalah setan dan apa yang
disembah selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tauhid adalah pondasi dan dasar bagi
bangunan Islam, dimana bangunan Islam tidak akan tegak tanpa adanya tauhid
sebagaimana tidak mungkin ada bangunan ketika tidak ada dasar atau pondasi.
Oleh karena itu, semua amal saleh, apabila pelakunya tidak di atas tauhid atau
tidak di atas agama Islam, maka amal saleh tersebut tidak diterima dan menjadi
sia-sia ibarat fatamorgana yang tampak ada air padahal tidak ada.
Dan dengan tauhid, seseorang akan
masuk ke dalam surga dan selamat dari neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
فَإِنَّ
اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، يَبْتَغِي
بِذَلِكَ وَجْهَ اللَّهِ
“Sesungguhnya Allah mengharamkan
neraka bagi orang yang mengatakan, bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah
selain Allah, dimana ia mengucapkannya karena mencari keridhaan Allah.”
(HR. Bukhari)
Ma’asyiral
muslimin yang berbahagia
Tauhid terbagi menjadi tiga bagian:
1.Tauhid
Rububiyyah adalah kita meyakini bahwa hanya
Allah Rabbul ‘aalamin, yakni yang mencipta, yang menguasai, yang
mengatur dan memberikan rezeki kepada alam semesta. Kita tidak boleh
berkeyakinan bahwa di alam semesta ini ada pula yang menguasai, yang mengatur
dan memberikan rezeki selain Allah. Jika kita berkeyakinan demikian, berarti
kita telah berbuat syirk dalam rububiyyah Allah.
2 . Tauhid uluhiyyah adalah kita meyakini bahwa hanya Allah yang
berhak di ibadahi dan disembah, tidak selain-Nya. Hal itu, karena Dialah yang
menciptakan dan menguasai alam semesta, maka sudah sepatutnya kita hanya
beribadah kepada-Nya.
3. tauhid asma’ wa shifat adalah kita menetapkan bagi Allah
nama dan sifat mengikuti apa yang Allah dan Rasul-Nya tetapkan tanpa
menakwilnya, menyerupakan dengan sifat makhluk-Nya, menanyakan hakikatnya dan
tanpa meniadakannya. Bahkan kita membiarkannya sebagaimana datangnya.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته